Perekonomian tak Berujung Pangkal


Kita semua tentunya tidak dapat dipisahkan dari urusan ekonomi hampir dalam segala aspek kehidupan. Poin utama dan paling penting adalah bagaimana kita mengatur serta mengalokasikan sumber daya yang ada agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Sebelum jauh membahas masalah-masalah tersebut, sebenarnya masalah ekonomi paling dasar berawal dari kelangkaan. Namun, yang masih ambigu adalah teori bahwa kelangkaan sebenarnya terjadi karena keinginan manusia yang tidak terbatas sementara sumber daya yang tersedia terbatas. Apakah benar yang disebut langka disini adalah sumber daya atau malah kemampuan kita sendiri? Apakah kebutuhan yang jumlahnya semakin sedikit bahkan habis itu benar-benar terjadi? Atau justru, itu hanya alibi yang dikeluarkan karena sebenarnya kita tidak mempunyai income yang sebanding dengan kebutuhan kita. 

Perekonomian pasti terus bergerak, tidak mungkin berhenti. Bukan seperti teori-teori ilmu murni yang stagnan. Oleh karena itu, kelangkaan rupanya tidak mempunyai solusi pasti karena pengertiannya saja yang belum relevan. Kemampuan setiap orang pasti terbatas, hanya saja setiap orang berbeda-beda dalam menentukan bagaimana skala prioritasnya, bagaimana orang membedakan antara yang kebutuhan dengan keinginan. Meski kebutuhan memiliki teori bahwa kebutuhan dibagi menjadi 3 macam yaitu kebutuhan primer, sekunder, dan tersier namun setiap orang memiliki tingkatan yang berbeda. Mobil bagi sebagian orang merupakan barang mewah yang sebatas keinginan saja, namun bagi orang lain yang tergolong menengah keatas tentunya mengatakan bahwa mobil merupakan barang primer.

Itulah mengapa kelangkaan sebenarnya terjadi karena kemampuan kita yang terbatas sedangkan kebutuhan dan sumber daya yang ada tidak terbatas. Kelangkaan itu relatif bagi sebagian orang tergantung waktu dan kondisi. Siapa yang menyangka jika bahan bakar minyak akan benar-benar habis puluhan tahun mendatang?

Dari kata kunci ‘kelangkaan’ itulah kemudian muncul masalah-masalah ekonomi menurut aliran klasik dan modern. Masalah ekonomi klasik diagi menjadi 3 yaitu masalah produksi, distribusi dan konsumsi. Masalah produksi berkait dengan bagaimana cara produsen memproduksi suatu barang yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Kemudian bagaimana cara pendistribusian yang tepat agar barang tersebut sampai di tangan konsumen yang membutuhkan. Setelah itu baru permasalahan apakah barang tersebut benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan konsumen.

Selain pembagian masalah ekonomi menurut aliran klasik, terdapat juga aliran modern yang juga dibagi menjadi tiga yaitu how, what dan for whom. Pertanyaan ‘apa’ mengacu pada janis barang apa yang akan diproduksi dan berapa jumlahnya. Masalah ini yang pertama kali dihadapi produsen mengingat harus memanfaatkan sumber daya yang ada. Lalu bagaimana cara memproduksi barang tersebut agar menghasilkan barang dengan jumlah yang banyak dan kualitas yang baik. Pertanyaan bagaimana biasanya berkaitan dengan faktor produksi diantaranya teknologi. Selain itu perlu diperhatikan pula bagaimana memilih kombinasi sumber daya yang akan diolah, bagaimana mengelola biaya produksi agar mendapat laba maksimum dengan pengeluaran minimum, dan yang tak kalah penting adalah bagaimana kestabilan harga dan nilai uang. Pertanyaan apa dan bagaimana sangat berkaitan dengan efisiensi dimana masyarakat mendapat manfaat terbesar dari sumber daya yang terbatas.

Selanjutnya pertanyaan ‘for whom’ yang berkaitan dengan untuk siapa barang tersebut diproduksi dan disini produsen harus melihat faktor-faktor penyebab barang yang diproduksi sampai di tangan yang tepat. Produsen harus menargetkan siapa konsumen dari barang yang diproduksi agar ketika mendistribusikan barang langsung sampai ke orang yang tepat dengan efisien. Selanjutnya bagaimana cara yang harus dilakukan produsen agar barang tersebut benar-benar sampai ke konsumen. Terakhir, produsen juga harus melihat apakah angkatan kerja mendapat pekerjaan karena jika banyak yang menjadi pengangguran, orang tersebut tidak akan mendapat income yang digunakan untuk mengkonsumsi barang tersebut.

Comments