Jumlah digit mata uang rupiah terhadap dollar
AS masih bisa dibilang paling rendah dibanding negara di Asia Tenggara lainnya.
Malaysia saja nilai 1 dollar AS setara dengan 4 ringgit. Padahal, Indonesia dan
Malaysia sama-sama negara berkembang hanya saja kita masih kalah dalam urusan
perekonomian negara. Dari dulu, perkembangan perekonomian Indonesia selalu
fluktuatif dan jarang stabil. Bahkan, dahulu Indonesia pernah mempunyai mimpi
buruk mengalami hyperinflasi sebesar 500% yang akhirnya pemerintah mencanangkan
program sanering atau pemotongan nilai mata uang. Inflasi yang sangat parah
membuat rakyat Indonesia menderita dan daya beli yang menurun drastis. Belajar
dari kesalahan masa lalu tersebut, akhir-akhir ini Indonesia ternyata bisa
membuat catatan baik dengan prestasi stabilnya tingkat inflasi yang hanya
berkisar antara 3-4% saja. Akankah kebijakan redenominasi rupiah bisa
dilakukan?
Redenominasi rupiah berbeda dengan sanering
yang pernah kita terapkan dahulu. Jika sanering, nilai mata uang akan dipotong
setengahnya dan hal tersebut sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat
yang menurun drastis. Sementara redenominasi rupiah tidak akan mempengaruhi
daya beli masyarakat karena kebijakan tersebut hanya menggulingkan angka 0 dari
nilai mata uang. Contohnya yang semula nilai 1000 rupiah, setelah dilakukan
redenominasi berubah menjadi Rp 100 atau bahkan hanya Rp 1. Hal tersebut sangat
positif dan membuat nilai rupiah perlahan akan setara dengan dollar dan
meningkatkan kepercayaan terhadap rupiah.
Kebijakan redenominasi
rupiah muncul dari gubernur Bank Indonesia dan selanjutnya diusulkan pada DPR
agar dibahas pada RUU bersama presiden. Sebenarnya, kebijakan redenominasi
rupiah bukan sesuatu yang negatif, justru banyak positifnya bagi negara
Indonesia. Hanya saja, perlu persiapan yang sangat matang untuk melakukannya.
Hendaknya melihat rekam jejak dari negara lain yang melakukan kebijakan sama
agar kita bisa belajar dari kesuksesan mereka.
Mengapa ide untuk melakukan redenominasi
rupiah muncul begitu saja? Tentunya karena peluang yang saat ini ada di depan
mata yaitu perkembangan inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang meningkat pesat.
Meski Indonesia baru saja menunjukkan prestasinya, pemerintah tidak boleh
lengah dan tetap harus hati-hati dalam memulainya. Perlu perencanaan yang
matang, stabilnya tingkat inflasi, perekonomian yang baik, dan keadaan politik
yang juga harus stabil. Sebenarnya, kebijakan redenominasi pernah dicanangkan
sejak zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahkan sempat masuk daftar untuk
dibahas bersama DPR. Namun, karena pada saat itu suasana politik sedang heboh
pemilu, maka redenominasi diundur lama hingga masa jabatan SBY berakhir.
Pengalaman buruk jangan sampai terulang
kembali. Jangan asal melakukan kebijakan mentang-mentang banyak dampak positif
di depan mata. Pemerintah harus tetap memerhatikan kondisi rakyat. Meskipun
tidak berpengaruh terhadap daya beli, namun tidak semua rakyat kita
berpengatahuan luas terhadap redenominasi. Banyak yang masih belum mengetahui
apa itu kebijakan redenominasi dan dampaknya bagi mereka. Meskipun Bank
Indonesia telah merencanakan dan mengusulkan hal tersebut pada DPR, Bank
Indonesia juga mempunyai tugas untuk memberi penyuluhan pada masyarakat agar
masyarakat tidak syok dan mengira kebijakan tersebut akan membuat harta mereka
berkurang. Masih banyak masyarakat Indonesia yang menyimpan trauma krisis
moneter sehingga tidak dapat dipungkiri akan ada demo dan kepercayaan terhadap
pemerintah akan menurun.
Lagipula, melakukan redenominasi rupiah bukan
hal yang mudah. Butuh waktu minimal 7 tahun hingga programnya akan menunjukkan
hasilnya. Namun, dengan kerja keras menjaga stabilitas dan sosialisasi giat
yang diberikan pada masyarakat, tentunya rupiah bisa saja setara dengan dollar
secara perlahan namun pasti.
The King Casino - Herzaman in the Aztec City
ReplyDeleteThe herzamanindir.com/ King apr casino Casino in Aztec หาเงินออนไลน์ City is the place where you can find and play 바카라 사이트 for real, real money. Enjoy a memorable stay at this one-of-a-kind 토토 사이트 casino