Apa sih yang ada di akal kalian
mendengar kata single dan jomblo? Pastinya langsung terbesit bahwa single dan
jomblo itu sama-sama orang yang tidak memiliki pasangan. Single dan jomblo juga
sering diperdebatkan dalam perbincangan kita sehari-hari. “Sorry ya gue single
bukan jomblo.” Ujar para jomblo ketika dia tidak terima dipanggil ‘mblo’. Antara
single dan jomblo ternyata mempunyai perbedaan yang sangat besar dan persamaan
yang besar pula. Sebenarnya apa sih perbedaannya?
Pada saat malam minggu contohnya. Para
jomblo bakal menghabiskan malam minggunya dengan update status galau, dengerin lagu mellow, selca ekspresi galau,
dan kegiatan ‘galau’ lainnya. Mereka juga akan meminta temannya untuk
menemaninya lewat chat, sms, dan sosial media lainnya. Sadnight dan ‘sabtu
malam’ menjadi julukan yang biasanya digunakan oleh para jomblo. Single lain
lagi. Meraka santai-santai saja menghadapi malam minggu. Biasanya, para single
menghubungi teman-temannya lalu hangout
bareng, bersenang-senang di mall maupun tempat lainnya. Mereka tidak terlalu
mempedulikan statusnya dan tidak iri dengan orang-orang yang menghabiskan malam
minggu dengan pasangannya. Sebutan untuk malam minggu pun tetap ‘malam minggu’
atau ‘satnight’.
Single tidak mempunyai pasangan karena
memang berprinsip untuk tidak berpacaran dulu. Mereka tidak terlalu mengejar
orang yang disukainya agar menjadi pasangannya. Bagaimana dengan jomblo? Jomblo
itu terkesan ‘tidak laku’ dan mereka lebih sering meratapi status hubungannya.
Jomblo lebih membutuhkan pasangan daripada teman. Apa simpulannya? Yang terselip
di pemikiran kalian pastinya single lebih berkualitas daripada jomblo.
Esensinya, ‘jomblo itu nasib’ dan ‘single itu prinsip’. Tapi tengok dulu
keseharian kalian, termasuk jomblo atau single kah?
-Dhita
Comments
Post a Comment